Senin, 29 April 2013

Tipe Kepribadian ESFJ, Gue Banget..

Tipe Kepribadian ESFJ


Pas lagi bete iseng-iseng ikut tes kepribadian. Dan hasilnya ane termasuk ke dalam tipe ESFJ. Apa itu?????? Pada bengong ya??? Ini deh ane kasih liat apa itu ESFJ.  Kalo ente kepengin tau jenis kepribadian ente klik disini.
Oke deh langsung pantengin aja nih... Cekibrot..

The Caregiver ESFJ fokus pada dunia luar dan menilai pengalaman mereka secara subyektif. Mereka sebagian besar mendasarkan penilaian mereka pada sistem kepercayaan mereka dan pada efek dari tindakan pada orang lain. ESFJ bersifat harafiah dan konkret, percaya pada sebuah informasi, spesifik faktual yang dikumpulkan melalui penglihatan mereka.
ESFJ memiliki minat yang tulus pada kesejahteraan orang lain. Mereka sering terampil dalam memahami sudut pandang orang lain. Mereka serius pada tanggung jawab mereka, melihat apa yang perlu dilakukan dan kemudian melakukannya. Mereka menghargai tradisi dan keamanan yang ditawarkan.
Mereka menikmati kebahagiaan orang lain. Mereka memberi dengan murah hati tetapi mengharapkan penghargaan sebagai imbalan. Peka terhadap kebutuhan fisik orang lain, mereka merespon dengan menawarkan perawatan praktis. ESFJ sering beradaptasi dengan cara mereka untuk memenuhi harapan orang lain. Namun, mereka mungkin mengalami kesulitan mengenali kekurangan dari orang yang dicintai.
ESFJ cenderung vokal dalam mengungkapkan rasa benar dan salah. Penilaian mereka dalam kaitannya dengan dunia luar seringkali didasarkan pada etika interpersonal, dengan memperhatikan apa yang diberi dan apa yang diterima. ESFJ ini cenderung mengikuti orang-orang dari kelompok sosial mereka dari pada pendirian diri sendiri. ESFJ yang dibesarkan dalam lingkungan standar etika yang tinggi cenderung untuk menampilkan kemurahan hati yang sejati dan kebaikan.
ESFJ mencari struktur, lingkungan terkendali, dan cenderung untuk menjadi baik dalam menciptakan rasa ketertiban. Mereka umumnya merasa tidak aman dalam suasana ketidakpastian. Mereka menghargai aturan hukum dan mengharapkan hal yang sama pada orang lain. ESFJ mungkin kurang tertarik dalam memahami konsep di balik aturan, cenderung menghindar dari sesuatu yang abstrak dan impersonal.
Ringkasan: Berhati hangat, teliti dan kooperatif. Ingin harmoni dalam lingkungan mereka, bekerja dengan tekat untuk membangun. Ingin bekerja dengan orang lain untuk menyelesaikan tugas secara akurat dan tepat waktu. Loyal, mengikuti bahkan dalam hal-hal kecil. Suka memperhatikan apa yang orang lain butuhkan dan mencoba untuk membantunya. Ingin dihargai dengan apa yang mereka telah kontribusikan.
Kata kunci: Mengembangkan prosedur yang efektif, ketegasan, memelihara dan menjaga apa yang telah dicapai, terampil, pembangun konsensus.
Karir pekerjaan: Pendidikan, kesehatan, layanan bisnis sebagai perusahaan kecil atau sebagai fungsi dalam organisasi yang lebih besar.

Rabu, 24 April 2013

Apakah Sholat Kita Diterima? Ini jawabannya

RASULULLAH shollallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Islam dibangun di atas lima hal; bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat‘." (HR Bukhari dan Muslim).


Sahabat, kalau kita cermati hadits di atas maka jelaslah shalat adalah salah satu tiang agama yang sangat penting dan wajib kita jaga. Namun apakah kita sudah yakin shalat kita adalah shalat yang diterima oleh Allah SWT?


Jawabannya : Insya Allah diterima jika kita melakukannya dengan khusyu dan juga shalat kita tidak termasuk shalat kesepuluh golongan orang yang tidak diterima shalatnya. Siapa saja mereka?

Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam bersabda bahwa:"10 orang sholatnya tidak diterima oleh Allah swt, di antaranya:

  1. Orang lelaki yang sholat sendirian tanpa membaca sesuatu.
    Maksudnya tidak sah shalat seseorang tanpa membaca takbiratul ihram, surat Al Fatihah, bacaan rukuk, bacaan i'tidal, bacaan sujud, duduk diantara dua sujud, bacaan tasyahud, shalawat, dan salam karena semuanya itu adalah rukun yang harus dipenuhi. Jadi tidaklah shalat akan diterima jika tidak membaca sesuatu.
  2. Orang lelaki yang mengerjakan sholat tetapi tidak mengeluarkan zakat.
  3. Orang lelaki yang menjadi imam, padahal orang yang menjadi makmum membencinya.
  4. Orang lelaki yang melarikan diri.
  5. Orang lelaki yang minum arak tanpa mahu meninggalkannya (taubat).
  6. Orang perempuan yang suaminya marah kepadanya.
  7. Orang perempuan yang mengerjakan sholat tanpa memakai tudung.
  8. Imam atau pemimpin yang sombong dan zalim menganiaya.
  9. Orang-orang yang suka makan riba'.
  10. Orang yang sholatnya tidak dapat menahannya dari melakukan perbuatan yang keji dan mungkar.

Sabda Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam yang bermaksud: "Barang siapa yang sholatnya itu tidak dapat menahannya dari melakukan perbuatan keji dan mungkar, maka sesungguhnya sholatnya itu hanya menambahkan kemurkaan Allah swt dan jauh dari Allah." Hassan r.a berkata : "Kalau sholat kamu itu tidak dapat menahan kamu dari melakukan perbuatan mungkar dan keji, maka sesungguhnya kamu dianggap orang yang tidak mengerjakan sholat. Dan pada hari kiamat nanti sholatmu itu akan dilemparkan semula ke arah mukamu seperti satu bungkusan kain tebal yang buruk."



***O***


Mudah-mudahan kita semua tidak termasuk dalam 10 golongan orang-orang tersebut,,, Dan mudah-mudahan Allah su hanahu wa ta'ala menerima shalat kita semua,,,, aamiin,,,

Senin, 22 April 2013

Inikah Cinta yang Membawa ke Jalan Menuju Surga

 
Artikel ini saya ambil dari Eramuslim. Isinya sangat menarik dan Insya Allah sangat bermanfaat bagi kita semua. Tidak bisa dipungkiri setiap manusia khususnya umat Islam sangat merindukan harumnya bau surga. Namun bagaimanakah caranya dan dimanakah jalan menuju surga. Insya Allah akan kita kaji bersama. Selamat membaca :)
 
Setiap individu pasti akan merasai cinta dan mencintai sesuatu. Cinta adalah perasaan halus yang dimiliki hati setiap manusia, dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam Islam, cinta merupakan masalah utama dalam kehidupan dunia dan akhirat. Ini karena Islam sendiri merupakan agama yang berasaskan cinta. Sabda Rasullulah SAW.: "Tiga perkara yang apabila terdapat pada diri seseorang maka ia akan mendapat manisnya iman, yakni: Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai daripada yang lain; mencintai seseorang hanya karena Allah, dan benci untuk kembali kepada kekafiran sebagaimana ia tidak suka dilemparkan ke dalam neraka" (HR. Bukhari dan Muslim)

Oleh karena itulah Islam menyeru kepada cinta, yaitu cinta kepada Allah, cinta kepada Rasulullah, cinta kepada agama, cinta kepada aqidah, juga cinta kepada sesama makhluk, sebagaimana Allah menjadikan perasaan cinta antara suami istri sebagai sebagian tanda dan bukti kekuasaan-Nya, firman Allah SWT: "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir (QS. Ar-Ruum: 21).

Jelaslah bahwa cinta adalah tanda kehidupan ruhani dalam aqidah orang mukmin, seperti halnya cinta juga menjadi dasar dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat. Selain itu, iman dalam Islam ditegakkan berdasarkan cinta dan kasih sayang, sebagaimana terlukis indah dalam sabda Rasulullah SAW : "Demi Dzat yang diriku ada di tanganNya, kamu tidak akan masuk syurga sehingga kamu beriman, dan kamu tidak akan beriman dengan sempurna hingga kamu saling mencintai. Maukah aku tunjukkan kepada kalian sesuatu yang jika kalian lakukan kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian." (HR Muslim)

Dalam hadist diatas, Rasullulah SAW menegaskan bahwa jalan menuju ke syurga bergantung kepada iman, dan iman bergantung kepada cinta. Maka cinta adalah syarat dalam iman, rukun dalam aqidah, dan asas dalam agama.

Cinta dalam Islam adalah kaidah dan sistem yang mempunyai batas. Ia adalah penunjuk ke arah mendidik jiwa, membersihkan akhlaq serta mencegah atau melindungi diri daripada dosa-dosa. Cinta dapat membimbing jiwa agar bersinar cemerlang, penuh dengan perasaan cinta dan dicintai.

Sayangnya dalam kondisi saat ini, cinta yang lahir cenderung penuh hawa nafsu dan menyimpang daripada tujuan murni yang sebenarnya. Setiap saat, setiap hari kita dibuai dengan lagu cinta, dibuat terlena dengan tontonan kisah cinta yang menghanyutkan kita ke dunia khayal yang merugikan. Kini bahkan banyak yang menyalahartikan makna cinta sebenarnya, sehingga terdorong melewati batas pergaulan dan tatasusila seorang mukmin.

Untuk itu, renungkanlah sejenak hakikat kehidupan kita di dunia. Rasullulah SAW bersabda: "Tidak sempurna iman salah seorang dari kamu sehingga ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai diri sendiri." Juga sabda Rasulullah, "Barang siapa ingin mendapatkan manisnya iman, maka hendaklah ia mencintai orang lain karena Allah." (HR Hakim dari Abu Hurairah).