Jumat, 14 Juni 2013

Pola Perjuangan Dakwah dari Sepakbola


Siapa yang tidak mengenal permainan sepakbola?. Salah satu permainan olahraga yang paling disukai di seluruh dunia. Namun tahukah kawan, kita dapat mengambil beberapa pelajaran dari permainan tersebut dan dapat kita terapkan dalam perjuangan dakwah kita. Aahh.. ngawur sampeyan mas!, masa berdakwah harus belajar main sepakbola. Dakwah itu tempatnya di majelis ta'lim penuh dengan ilmu, jadi mana mungkin bersumber dari lapangan rumput.
Mari kita renungi berapa banyak ayat Al Quran yang memerintahkan kita untuk senantiasa i'tibar yakni mengambil pelajaran dan hikmah dari segala peristiwa apa yang terjadi di dunia ini.
فَاعْتَبِرُوا يا أُولِي الْأَبْصارِ
"maka ambillah pela­jaran wahai orang-orang yang mempunyai pandangan". (QS. Al Hasyr : 2)
إِنَّ فِي ذَلِكَ لَعِبْرَةً لِّمَن يَخْشَى
"Sesungguhnya pada {peristiwa} yang demikian itu ada pelajaran bagi orang yang takut (kepada Allah)". (QS. An-Naziat)
Dari kedua ayat di atas maka tidak salah jika kita mengambil contoh-contoh pelajaran dari sumber peristiwa yang terjadi di dunia ini. Lantas pelajaran apa yang dapat kita temukan dalam permainan sepakbola?. Kekompakan tim kah, persatuan umat?. Ya, memang itu beberapa yang dapat kita ambil pelajaran  darinya. Namun kali ini saya tidak membahas tentang persatuan. Saya ingin memaparkan pelajaran yang lain.
Berbicara sepakbola maka tak akan lepas dari berbicara tim. Berbicara tim maka tak akan lepas dari berbicara masalah strategi penempatan posisi pemain, pola penyerangan dan pola pertahanan. Mari kita berbicara masalah strategi penempatan posisi pemain dakwah. Ibarat sebuah tim maka para aktivis dakwah Islam bisa saya gambarkan tidak lepas dari posisi berikut:
1)  Kiper
Kiper ini adalah pertahanan terakhir dan harapan dari sebuah tim. Siapa mereka? Mereka adalah generasi muda Islam, anak-anak dan remaja. Merekalah sasaran utama musuh-musuh Islam. Jika pertahanan mereka rapuh maka hancurlah Islam ini. Oleh karenanya anak-anak dan remaja Islam ini harus diberikan bekal yang cukup, pondasi tauhid yang kokoh, akhlaq yang mulia dan wawasan yang luas.
2) Penjaga Barisan Pertahanan
Penjaga barisan pertahanan ini yang membantu untuk mencegah masuknya arus perlawanan musuh. Siapa mereka? Mereka adalah para Ibu. Merekalah yang bertanggungjawab senantiasa menjaga dan memberikan pendidikan kepada putra-putrinya. Merekalah penjaga benteng pertahanan yang dapat diandalkan. Peran mereka tidak bisa dianggap remeh. Apabila penjaganya lengah maka musuh akan leluasa masuk ke daerah pertahanan. Sebagaimana dalam hadits berikut;
"... Wanita adalah pengembala di dalam rumah suaminya, dan ia bertanggung jawab atas gembalanya". (penggalan dari hadits yang diriwatkan Ahmad, Ibnu Majah, Abu daud, Tirmidzi dari Ibnu Umar Shahibul Jami 4445)
Sayyid Quthb menamai wanita sebagai "Penjaga benteng pertahanan" (Lihat Fi Dziilalil Qur'an : 6 : 3619)
Tidak bisa di bayangkan, bagaimana jika penjaga benteng pertahanan ini rusak, menyeleweng, atau berfikrah buruk yang meruntuhkan.. Apa gerangan yang terjadi dalam rumah tangga Islami?. Tak pelak lagi, akibatnya akan parah, maka dari itu seyogyanya setiap saudari muslimah waspada dan perihatin terhadap program yang dicanangkan musuh-musuh Islam terhadap kaum wanita, khususnya wanita muslimah. Serta menyadari peranan yang harus dimainkan.
3) Playmaker
Mereka adalah para inisiator, para da'i dan aktivis-aktivis dakwah. Mereka memainkan peranannya, mengatur pola perjuangan dakwah Islam dan membantu menjaga daerah pertahanan. Dibutuhkan banyak tenaga yang lincah, gesit dan berwawasan untuk memainkan peranan ini. Mereka harus tahu kapan waktunya maju menyerang dan kapan waktunya harus bertahan.
4) Striker
Mereka adalah para mujahid, para pejuang yang memperjuangkan ditegakkannya syariat Islam. Mereka berada di garda terdepan untuk menghalau, menyerang dan melawan arus liberalisme, kapitalisme maupun isme-isme lain yang tak sejalan dengan perjuangan Islam.
5) Pemain Cadangan
Merekalah yang dicalonkan untuk mengisi ruang kosong apabila ditinggalkan oleh para pemainnya. Merekalah yang sedang belajar menuntut ilmu syar'i. Mereka butuh pembinaan agar siap ketika waktunya mereka harus tampil dalam kancah pertandingan.
6) Manager / Pelatih dan Sponsor
Apa hebatnya sebuah tim tanpa adanya orang yang melatih mereka. Dakwah pun demikian membutuhkan para alim ulama yang menguasai Ilmu-ilmu Allah, mewarisi hikmah para Nabi. Peranan alim ulama ini sangat menentukan keberhasilan sebuah tim dakwah. Apa jadinya jika sebuah tim hebat ditangani oleh manager yang kurang profesional. Sedangkan
Sedangkan sponsor ini diperankan oleh pemerintah/ umara yang memegang kendali atas rakyatnya. Peran ulama dan umara ini sangat penting dan sangat erat kaitannya dengan keberhasilan sebuah tim dakwah. Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam : "Ada dua orang yang apabila dua orang ini baik, maka menjadi baiklah umat dan apabila buruk, maka akan menjadi buruklah umat tersebut yakni para ulama dan umara."
Dari keenam posisi tersebut harus saling bekerja sama bahu membahu dalam menegakan agama Islam. Jika semuanya bekerja secara profesional menegakkan syiar-syiar Islam maka Insya Allah Islam ini akan kembali berjaya.
Wallahu A'lam bishowab. Wabilahit Taufiq wal Hidayah.

Kamis, 13 Juni 2013

Khutbah : Jangan Menjadi Orang yang Bangkrut

DOA PEMBUKA KHUTBAH



إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا


وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ


إِلَى يَوْمِ الدّيْن.

يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا 


زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ 

وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا

يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ 


وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا، أَمّا بَعْدُ ...

فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله 


عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ 


مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ





















Daripada Abu Hurairah r.a. bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda: “Tahukah kamu siapakah orang yang muflis itu?” Sahabat menjawab: “Orang yang muflis di kalangan kami ialah seseorang yang tidak memiliki dirham (wang) dan juga tidak memiliki harta.” Lalu Nabi s.a.w. bersabda:”Sebenarnya orang yang muflis dari kalangan umatku ialah seseorang yang datang pada hari qiamat dengan membawa pahala sembahyang, puasa dan zakat, tetapi (dahulunya sewaktu di dunia) ia pernah mencaci maki si fulan, menuduh si fulan, memakan harta si fulan, menumpahkan darah si fulan, dan pernah memukul si fulan. Maka akan diberikan kepada orang yang teraniaya itu daripada pahala kebaikan orang tadi dan begitu pula seterusnya terhadap orang lain yang pernah teraniaya , ia akan diberikan pula daripada pahala kebaikan orang tadi, sehingga apabila telah habis pahalanya sedangkan bebanan dosa penganiayaannya belum lagi dijelaskan (belum dapat dibayar semua), maka akan diambil daripada kesalahan orang yang teraniaya itu lalu dibebankan kepada orang tersebut, maka selanjutnya orang itu akan dicampakkan ke dalam api neraka (Hadits Riwayat Muslim)

Dari HR Muslim tentang orang yang bangkrut atau muflis tersebut, terdapat beberapa pelajaran penting yang dapat kita ambil bersama.
Pertama, orang muflis atau orang yang bangkrut bukan sekedar orang yang selalu merugi dalam kegiatan usahanya tetapi di hadapan Allah (di kemudian hari) adalah orang yang melakukan berbagai perintah-Nya, seperti shalat, puasa, zakat, dan lain-lain, tetapi sangat buruk perilakunya kepada sesama manusia; pekerjaannya mudah menuduh orang lain, suka memfitnah. Ia pun suka mencerca atau mencaci maki dan menjelek-jelekkan orang lain, memakan harta orang lain/mengambil harta yang bathil.  
Ia bahkan juga mengalirkan darah orang lain tanpa sebab apapun/seperti melukai dan membunuh.  Pahala kebaikan dari orang tersebut (shalat, puasa, zakat, dan lain-lain), akan diberikan kepada orang-orang yang didzaliminya dalam kehidupan di dunia. Sehingga pahala dari orang tersebut menjadi habis, tak bersisa.  Jika pahalanya habis dan masih tdapat dosa kepada sesama manusia (yang tidak sempat dimanfaatkan) maka orang itu akan dilemparkan ke dalam neraka.  Naudzubillah min dzalik. Semoga kita terhindar dari kondisi seperti itu.
Kedua, sebagai orang beriman tugas kita berusaha melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya seoptimal mungkin. Orang beriman juga harus memberikan kebaikan kepada sesama, menebarkan sebanyak-banyaknya manfaat. Jangan melakukan perbuatan dzalim pada orang lain, apalagi tidak sempat meminta dan mendapatkan maaf dari yang bersangkutan. Karena itu orang-orang yang beriman harus berusaha menjauhkan sifat-sifat buruk dalam kaitan dengan sesama. Seperti menghina, mencaci maki, memfitnah, dan lain sebagainya.
Perhatikan firman-Nya dalam QS. Al-Hujurat [49]: 10-12.  Betapa pentingnya menjaga hubungan dgn sesama ini, sehingga berbuat baik pada sesama, dianggap sebagai bagian dari iman kepada Allah dan Hari Akhir.
Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa berimana kepada Allah dan hari Akhir, janganlah ia mengganggu tetangganya. Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir hendaknya ia memuliakan tamunya. Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir hendaknya ia berkata baik atau diam.” (HR. Bukhari).

DOA PENUTUP KHUTBAH




للَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ 

وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ 

مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
 

 اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ 

مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
 

 رَبَّنا لا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَْيتَنا ، وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمة ، إِنّكَ أنتَ الوَّهابُ
 

 رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِّلَّذِينَ كَفَرُوا وَاغْفِرْ لَنَا رَبَّنَا إِنَّكَ أَنتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
 

َاللَّهُمَّ يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ وَالأَبْصَارِ ، ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ.
 

رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. والحمد لله رب العالمين.



Rabu, 05 Juni 2013

Bukti Adanya TUHAN


Alkisah, Ada seorang pemuda yang lama sekolah diluar negeri,ia telah kembali ketanah air, sesampainya di rumah ia meminta kepada orang tuanya untuk mencari seorang guru agama (Ustadz)/siapapun yang bisa menjawab 3 pertanyaan darinya.
Akhirnya orang tua pemuda itu mendapatkan orang tersebut.
Pemuda :: (Dng nada sombong pemuda itu bertanya) Anda siapa…???dan apakah bisa
menjawab pertanyaan saya…???
Ustadz :: Saya hanya hamba ALLAH & dengan izinnya saya akan menjawab pertanyaan anda.
Pemuda :: (Tetap dng nada sombong)Anda yakin….??? sedang profesor & banyak orang pintar saja gak mampu menjawab pertanyaan saya.
Ustadz :: Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya….!!!
Pemuda :: Saya punya 3 buah pertanyaan…???
1. Kalau memang TUHAN itu ada,tunjukan wujud TUHAN kepada saya ?
2. Apakah yang dinamakan TAKDIR ?
3. Kalau SETAN diciptakan dari api, kenapa dimasukan ke neraka yang dibuat dari api,tentu tidak menyakitkan buat setan,sebab mereka memiliki unsur yang sama..? apakah TUHAN tidak pernah berfikir sejauh itu..?
Tiba-tiba Pemuka Agama tersebut menampar pipi si pemuda dengan keras.
(sambil menahan sakit) si
Pemuda berkata :::
Pemuda : Kenapa…??? anda marah kepada saya…???
Ustadz :: Saya tidak marah…!!! tamparan itu adalah jawaban saya atas 3 buah pertanyaan yang anda ajukan kepada saya..!!!
Pemuda :: Saya sungguh2 tidak mengerti..???!!!
Ustadz :: Bagaimana rasanya tamparan saya..!?
Pemuda :: Tentu saja saya merasakan sakit..!
Ustadz :: Jadi anda percaya bahwa sakit itu ada ?!!
Pemuda :: Ya..percaya !!
Ustadz :: Tunjukan pada saya wujud sakit itu ??!!
Pemuda :: Saya tidak bisa..!!!
Ustadz :: Itulah jawaban pertanyaan pertama,kita semua merasakan keberadaan TUHAN tanpa mampu melihat wujudnya.
Ustadz :: Apakah tadi malam anda bermimpi akan di tampar oleh saya..??!!
Pemuda:: Tidak…!!!
Ustadz:: Apakah pernah terpikir oleh anda akan menerima sebuah tamparan dari saya hari ini..??!!
Pemuda :: Tidak…!!!
Ustadz :: Itulah yang dinamakan TAKDIR !!!
Ustadz :: Terbuat dari apakah tangan yang saya gunakan untuk menampar anda..??!!
Pemuda :: Kulit…!
Ustadz :: Terbuat dari apa pipi anda…??!!
Pemuda :: Kulit…!!!
Ustadz :: Bagaimana rasanya tamparan saya..??!!
Pemuda :: Sakit…!!!
Ustadz :: Walaupun setan terbuat dari api dan neraka terbuat dari api, jika TUHAN berkehendak maka neraka akan menjadi tempat menyakitkan bagi setan.
Sumber : kisahislami.com

Minggu, 02 Juni 2013

Mengurus Pernikahan di KUA


Setelah sebelumnya posting tentang Syarat dan Rukun Pernikahan di dalam Agama Islam maka kali ini saya menuliskan artikel bagaimana prosedur mengurus pernikahan di Kantor Urusan Agama (KUA)
Prosedur Pernikahan Di Kantor Urusan Agama (KUA)

Pendahuluan
Di dalam negara RI yang berdasarkan hukum, segala sesuatu yang bersangkut paut dengan penduduk harus dicatat, seperti halnya kelahiran, kematian termasuk juga perkawinan. Perkawinan termasuk erat dengan masalah kewarisan, kekeluargaan sehingga perlu dicatat untuk menjaga agar ada tertib hukum.
Pegawai Pencatat Nikah (PPN) mempunyai kedudukan yang jelas dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia (UU No.22 Tahun 1946 jo UU No. 32 Tahun 1954) sampai sekarang PPN adalah satu-satunya pejabat yang berwenang mencatat perkawinan yang dilangsungkan menurut hukum agama Islam dalam wilayahnya. Untuk memenuhi ketentuan itu maka setiap perkawinan harus dilangsungkan dihadapan dan dibawah pengawasan PPN karena PPN mempunyai tugas dan kedudukan yang kuat menurut hukum, ia adalah Pegawai Negeri yang diangkat oleh Menteri Agama pada tiap-tiap KUA Kecamatan.
Masyarakat dalam merencanakan perkawinan agar melakukan persiapan sebagai berikut :
  1. Masing-masing calon mempelai saling mengadakan penelitian apakah mereka saling cinta/setuju dan apakah kedua orang tua mereka menyetujui/merestuinya. Ini erat kaitannya dengan surat-surat persetujuan kedua calon mempelai dan surat izin orang tua bagi yang belum berusia 21 tahun .
  2. Masing-masing berusaha meneliti apakah ada halangan perkawinan baik menurut hukum munakahat maupun menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. (Untuk mencegah terjadinya penolakan atau pembatalan perkawinan).
  3. Calon mempelai supaya mempelajari ilmu pengetahuan tentang pembinaan rumah tangga hak dan kewajiban suami istri dsb.
  4. Dalam rangka meningkatkan kualitas keturunan yang akan dilahirkaan calon mempelai supaya memeriksakan kesehatannya dan kepada calon mempekai wanita diberikan suntikan imunisasi tetanus toxoid.

A. Pemberitahuan Kehendak Nikah
Setelah persiapan pendahuluan dilakukan secara matang maka orang yang hendak menikah memberitahukan kehendaknya kepada PPN yang mewilayahi tempat akan dilangsungkannya akad nikah sekurang-kurangnya 10 hari kerja sebelum akad nikah
dilangsungkan. Pemberitahuan Kehendak Nikah berisi data tentang nama kedua calon mempelai, hari dan tanggal pelaksanaan akad nikah, data mahar/maskawin dan tempat pelaksanaan upacara akad nikah (di Balai Nikah/Kantor atau di rumah calon mempelai, masjid gedung dll). Pemberitahuan Kehendak Nikah dapat dilakukan oleh calon mempelai, wali (orang tua) atau wakilnya dengan membawa surat-surat yang diperlukan :

I. Perkawinan Sesama WNI
  1. Foto Copy KTP dan Kartu Keluarga (KK) untuk calon Penganten (caten) masing-masing 1 (satu) lembar.
  2. Surat pernyataan belum pernah menikah (masih gadis/jejaka) di atas segel/materai bernilai minimal Rp.6000,- (enam ribu rupiah) diketahui RT, RW dan Lurah setempat.
  3. Surat keterangan untuk nikah dari Kelurahan setempat yaitu Model N1, N2, N4, baik calon Suami maupun calon Istri.
  4. Pas photo caten ukuran 2×3 masing-masing 4 (empat) lembar, bagi anggota ABRI berpakaian dinas.
  5. Bagi yang berstatus duda/janda harus melampirkan Surat Talak/Akta Cerai dari Pengadilan Agama, jika Duda/Janda mati harus ada surat kematian dan surat Model N6 dari Lurah setempat.
  6. Harus ada izin/Dispensasi dari Pengadilan Agama bagi :

a. Caten Laki-laki yang umurnya kurang dari 19 tahun;
b. Caten Perempuan yang umurnya kurang dari 16 tahun;
c.  Laki-laki yang mau berpoligami.
 7. Ijin Orang Tua (Model N5) bagi caten yang umurnya kurang dari 21 tahun baik
caten laki-laki/perempuan.
8. Bagi caten yang tempat tinggalnya bukan di wilayah Kec. Pasar Minggu, harus ada
surat
9. Rekomendasi Nikah dari KUA setempat.
10. Bagi anggota TNI/POLRI dan Sipil TNI/POLRI harus ada Izin Kawin dari Pejabat
Atasan/Komandan.
11. Bagi caten yang akan melangsungkan pernikahan ke luar wilayah Kec. Pasar Minggu
harus ada Surat Rekomendasi Nikah dari KUA Kec. Pasar Minggu.
12. Kedua caten mendaftarkan diri ke KUA Pasar Minggu sekurang-kurangnya 10
(sepuluh) hari kerja dari waktu melangsungkan Pernikahan. Apabila kurang dari 10
(sepuluh) hari kerja, harus melampirkan surat Dispensasi Nikah dari Camat Pasar
Minggu.
13. Bagi WNI keturunan, selain syarat-syarat tersebut dalam poin 1 s/d 10 harus
melampirkan foto copy Akte kelahiran dan status kewarganegaraannya (K1).
14. Surat Keterangan tidak mampu dari Lurah/Kepala Desa bagi mereka yang tidak
mampu.

II. Perkawinan Campuran ( WNI & WNA)
1. Akte Kelahiran/Kenal Lahir
2. Surat tanda melapor diri (STMD) dari kepolisian
3. Surat Keterangan Model K II dari Dinas Kependudukan (bagi yang menetap lebih dari
satu tahun)
4. Tanda lunas pajak bangsa asing (bagi yang menetap lebih dari satu tahun)
5. Keterangan izin masuk sementara (KIMS) dari Kantor Imigrasi
6. Foto Copy PasPort
7. Surat Keterangan dari Kedutaan/perwakilan Diplomatik yang bersangkutan.
8. Semua surat-surat yang berbahasa asing harus diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia oleh penterjemah resmi.

B. Pemeriksaan Nikah
PPN yang menerima pemberitahuan kehendak nikah meneliti dan memeriksa berkas –berkas yang ada apakah sudah memenuhi syarat atau belum, apabila masih ada kekurangan syarat maka diberitahukan adanya kekurangan tersebut. Setelah itu dilakukan pemeriksaan terhadap calon suami, calon istri dan wali nikahnya yang dituangkan dalam Daftar Pemeriksaan Nikah (Model NB).
Jika calon suami/istri atau wali nikah bertempat tinggal di luar wilayah KUA Kecamatan dan tidak dapat hadir untuk diperiksa, maka pemeriksaannya dilakukan oleh PPN yang mewilayahi tempat tinggalnya. Apabila setelah diadakan pemeriksaan nikah ternyata tidak memenuhi persyaratan yang telah ditentukan baik menurut hukum munakahat maupun menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku maka PPN berhak menolak pelaksanaan pernikahan dengan cara memberikan surat penolakan beserta alasannya. Setelah pemeriksaan dinyatakan memenuhi syarat maka calon suami, calon istri dan wali nikahnya menandatangani Daftar Pemeriksaan Nikah. Setelah itu yang bersangkutan membayar biaya administrasi pencatatan nikah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

C. Pengumuman Kehendak Nikah
Setelah persyaratan dipenuhi PPN mengumumkan kehendak nikah (model NC) pada papan pengumuman di KUA Kecamatan tempat pernikahan akan dilangsungkan dan KUA Kecamatan tempat tinggal masing-masing calon mempelai.
PPN tidak boleh melaksanakan akad nikah sebelum lampau 10 hari kerja sejak pengumuman, kecuali seperti yang diatur dalam psl 3 ayat 3 PP No. 9 Tahun 1975 yaitu apabila terdapat alasan yang sangat penting misalnya salah seorang calon mempelai akan segera bertugas keluar negeri, maka dimungkinkan yang bersangkutan memohon
dispensasi kepada Camat selanjutnya Camat atas nama Walikota/Bupati memberikan dispensasi.

D. Pelaksanaan Akad Nikah
1.Pelaksanaan Upacara Akad Nikah :
* di Balai Nikah/Kantor
* di Luar Balai Nikah : rumah calon mempelai, masjid atau gedung dll.

2.Pemeriksaan Ulang :
Sebelum pelaksanaan upacara akad nikah PPN /Penghulu terlebih dahulu memeriksa/mengadakan pengecekan ulang persyaratan nikah dan administrasinya kepada kedua calon pengantin dan walinya untuk melengkapi kolom yang belum terisi pada waktu pemeriksaan awal di kantor atau apabila ada perubahan data dari hasil pemeriksaan awal. Setelah itu PPN/ Penghulu menetapkan dua orang saksi yang memenuhi syarat.

3. Pemberian izin
Sesaat sebelum akad nikah dilangsungkan dianjurkan bagi ayah untuk meminta izin kepada anaknya yang masih gadis atau anak terlebih dahulu minta/memberikan izin kepada ayah atau wali, dan keharusan bagi ayah meminta izin kepada anaknya untuk menikahkan bila anak Berstatus janda.

4.Pembacaan khutbah nikah
Sebelum pelaksanaan ijab qobul sebagaimana lazimnya upacara akad nikah bisa didahului dengan pembacaan khutbah nikah, pembacaan istighfar dan dua kalimat syahadat

5.Akad Nikah /Ijab Qobul
6.Pelaksanaan ijab qobul
dilaksanakan sendiri oleh wali nikahnya terhadap calon mempelai pria, namun apabila karena sesuatu hal wali nikah/calon mempelai pria dapat
mewakilkan kepada orang lain yang ditunjuk olehnya.
7.Penandatanganan Akta Nikah
Penandatanganan Akta Nikah kedua mempelai, wali nikah, dua orang saksi dan PPN yang menghadiri akad nikah.
8.Pembacaan Ta’lik Talak
9.Penandatanganan ikrar Ta’lik Talak
10.Penyerahan maskawin/mahar
11.Penyerahan Buku Nikah/Kutipan Akta Nikah.
12.Nasihat perkawinan
13.Do’a penutup.

Sumber : http://ayonikah.net

Sabtu, 01 Juni 2013

Rukun & Syarat Nikah Menurut Agama



Entahlah kenapa ingin menulis artikel ini. Tapi harapanku semoga nanti tulisan ini bisa berguna bagiku dan saudara/saudariku sesama muslim yang ingin menikah.

Rukun Nikah
Rukun adalah bagian dari sesuatu, sedang sesuatu itu takkan ada tanpanya.Dengan demikian, rukun perkawinan adalah ijab dan kabul yang muncul dari keduanya berupa ungkapan kata (shighah). Karena dari shighah ini secara langsung akan menyebabkan timbulnya sisa rukun yang lain.
o Ijab: ucapan yang terlebih dahulu terucap dari mulut salah satu kedua belah pihak untuk menunjukkan keinginannya membangun ikatan.
o Qabul: apa yang kemudian terucap dari pihak lain yang menunjukkan kerelaan/ kesepakatan/ setuju atas apa yang tela siwajibkan oleh pihak pertama.
Dalam menikah dalam ajaran agama islam ada aturan yang perlu dipatuhi oleh calon mempelai serta keluarganya agar perkawinan yang dilakukan sah secara agama sehingga mendapat ridho dari Allah SWT. Untuk itu mari kita pahami dengan seksama aturan, rukun, pantangan dan persayaratan dalam suatu perkawinan.

A. Syarat-Syarat Sah Perkawinan/Pernikahan

1. Mempelai Laki-Laki / Pria
- Agama Islam
- Tidak dalam paksaan
- Pria / laki-laki normal
- Tidak punya empat atau lebih istri
- Tidak dalam ibadah ihram haji atau umroh
- Bukan mahram calon istri
- Yakin bahwa calon istri halal untuk dinikahi
- Cakap hukum dan layak berumah tangga
- Tidak ada halangan perkawinan

2. Mempelai Perempuan / Wanita
- Beragama Islam
- Wanita / perempuan normal (bukan bencong/lesbian)
- Bukan mahram calon suami
- Mengizinkan wali untuk menikahkannya
- Tidak dalam masa iddah
- Tidak sedang bersuami
- Belum pernah li’an
- Tidak dalam ibadah ihram haji atau umrah

3. Syarat Wali Mempelai Perempuan
- Pria beragama islam
- Tidak ada halangan atas perwaliannya
- Punya hak atas perwaliannya

4. Syarat Bebas Halangan Perkawinan Bagi Kedua Mempelai
- Tidak ada hubungan darah terdekat (nasab)
- Tidak ada hubungan persusuan (radla’ah)
- Tidak ada hubungan persemendaan (mushaharah)
- Tidak Li’an
- Si pria punya istri kurang dari 4 orang dan dapat izin istrinya
- Tidak dalam ihram haji atau umrah
- Tidak berbeda agama
- Tidak talak ba’in kubra
- Tidak permaduan
- Si wanita tidak dalam masa iddah
- Si wanita tidak punya suami

5. Syarat-Syarat Syah Bagi Saksi Pernikahan/Perkawinan
- Pria / Laki-Laki
- Berjumlah dua orang
- Sudah dewasa / baligh
- Mengerti maksud dari akad nikah
- Hadir langsung pada acara akad nikah

6. Syarat-Syarat/Persyaratan Akad Nikah Yang Syah :
- Ada ijab (penyerahan wali)
- Ada qabul (penerimaan calon suami)
- Ijab memakai kata nikah atau sinonim yang setara.
- Ijab dan kabul jelas, saling berkaitan, satu majelis, tidak dalam ihrom haji/umroh.

B. Rukun-Rukun Pernikahan/Perkawinan Sah
- Ada calon mempelai pengantin pria dan wanita
- Ada wali pengantin perempuan
- Ada dua orang saksi pria dewasa
- Ada ijab (penyerahan wali pengantin wanita) dan ada qabul (penerimaan dari pengantin pria)

C. Pantangan / Larangan-Larangan Dalam Pernikahan/Perkawinan
- Ada hubungan mahram antara calon mempelai pria dan wanita
- Rukun nikah tidak terpenuhi
- Ada yang murtad keluar dari agama islam

D. Menurut Undang-Undang Perkawinan
- Perkawinan/pernikahan didasari persetujuan kedua calon mempelai
- Bagi calon yang berusia di bawah 21 tahun harus punya izin orang tua atau wali yang masih ada hubungan darah dalam garis keturunan lurus atau melalui putusan pengadilan
- Umur atau usia minimal untuk menikah untuk pria/laki-laki berusia 19 tahun dan untuk wanita/perempuan berumur paling tidak 16 tahun.


Baca klik <a href='http://ayonikah.net/rukun-syarat-nikah'>http://ayonikah.net/rukun-syarat-nikah</a>