Artikel ini saya ambil dari Eramuslim. Isinya sangat menarik dan Insya Allah sangat bermanfaat bagi kita semua. Tidak bisa dipungkiri setiap manusia khususnya umat Islam sangat merindukan harumnya bau surga. Namun bagaimanakah caranya dan dimanakah jalan menuju surga. Insya Allah akan kita kaji bersama. Selamat membaca :)
Setiap individu pasti akan merasai cinta dan mencintai sesuatu. Cinta
adalah perasaan halus yang dimiliki hati setiap manusia, dan tidak
dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam
Islam, cinta merupakan masalah utama dalam kehidupan dunia dan akhirat.
Ini karena Islam sendiri merupakan agama yang berasaskan cinta. Sabda
Rasullulah SAW.: "Tiga perkara yang apabila terdapat pada diri seseorang
maka ia akan mendapat manisnya iman, yakni: Allah dan Rasul-Nya lebih
ia cintai daripada yang lain; mencintai seseorang hanya karena Allah,
dan benci untuk kembali kepada kekafiran sebagaimana ia tidak suka
dilemparkan ke dalam neraka" (HR. Bukhari dan Muslim)
Oleh
karena itulah Islam menyeru kepada cinta, yaitu cinta kepada Allah,
cinta kepada Rasulullah, cinta kepada agama, cinta kepada aqidah, juga
cinta kepada sesama makhluk, sebagaimana Allah menjadikan perasaan cinta
antara suami istri sebagai sebagian tanda dan bukti kekuasaan-Nya,
firman Allah SWT: "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia
menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu
cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu
rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir (QS. Ar-Ruum: 21).
Jelaslah
bahwa cinta adalah tanda kehidupan ruhani dalam aqidah orang mukmin,
seperti halnya cinta juga menjadi dasar dalam kehidupan beragama dan
bermasyarakat. Selain itu, iman dalam Islam ditegakkan berdasarkan cinta
dan kasih sayang, sebagaimana terlukis indah dalam sabda Rasulullah SAW
: "Demi Dzat yang diriku ada di tanganNya, kamu tidak akan masuk syurga
sehingga kamu beriman, dan kamu tidak akan beriman dengan sempurna
hingga kamu saling mencintai. Maukah aku tunjukkan kepada kalian sesuatu
yang jika kalian lakukan kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah
salam di antara kalian." (HR Muslim)
Dalam
hadist diatas, Rasullulah SAW menegaskan bahwa jalan menuju ke syurga
bergantung kepada iman, dan iman bergantung kepada cinta. Maka cinta
adalah syarat dalam iman, rukun dalam aqidah, dan asas dalam agama.
Cinta
dalam Islam adalah kaidah dan sistem yang mempunyai batas. Ia adalah
penunjuk ke arah mendidik jiwa, membersihkan akhlaq serta mencegah atau
melindungi diri daripada dosa-dosa. Cinta dapat membimbing jiwa agar
bersinar cemerlang, penuh dengan perasaan cinta dan dicintai.
Sayangnya
dalam kondisi saat ini, cinta yang lahir cenderung penuh hawa nafsu dan
menyimpang daripada tujuan murni yang sebenarnya. Setiap saat, setiap
hari kita dibuai dengan lagu cinta, dibuat terlena dengan tontonan kisah
cinta yang menghanyutkan kita ke dunia khayal yang merugikan. Kini
bahkan banyak yang menyalahartikan makna cinta sebenarnya, sehingga
terdorong melewati batas pergaulan dan tatasusila seorang mukmin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar